6 Hari Keliling Sumatera Barat (Hari ke 2 : Payakumbuh)

Hari ke 2 : Payakumbuh

Hari kedua, saya dan teman-teman saya masih berada di Payakumbuh dan saya masih menikmati kehadiran musim durian di sini. Di sini, durian satu karung besar hanyaa dihargai Rp.100.000,- Benar-benar murah! Tapi hari ini kami tidak akan berburu durian maupun rambutan. Kami akan kembali melanjutkan “menjamah” kota Payakumbuh.

Masih dengan formasi berempat orang dan dengan orang yang sama, kami kembali menjelajah menggunakan sepeda motor. Kali ini kami pergi lumayan pagi sehingga bisa lebih lama berkeliling. Masih dengan bermodal peta buta, saya. dan teman-teman menuju tempat wisata tujuan pertama kami hari ini yaitu Rumah Gadang Sei Beringin.

Jalan ke Rumah Gadang Sei Beringin kami tempuh dengan lancar tanpa neko-neko, karena jalannya hanya sekali belok dan sisanya tinggal lurus. Sewaktu melewati rumah gadang kami nyaris terlewat karena lokasinya yang agak kedalam dan disekitar persawahan. Tapi jangan khawatir, Rumah Gadang Sei Beringin masih berada di tepi jalan.


Ketika memasuki pekarangan rumah gadang, saya merasa sangat damai. Bagaimana tidak tempat sejuk dan sangat bersih. Nyaris tidak ditemukan sampah di sini. Di pekarangannya juga banyak di Tanami bunga aneka warna yang sangat indah. Di sebelah kiri dan kanan terdapat sawah dan di seberangnya lagi ada bukit. Pokoknya suasana yang sangat tentram. Untuk memasuki tempat wisata ini, kita hanya di kenakan biaya Rp.4.000,- per orang dan untuk parkirnya gratis!

Di dalam rumah gadang terdapat peralatan baralek (perkawinan). Mulai dari pelaminan dan pernak-perniknya, tempat tidur dan ruang hias hingga patung berbaju adat minang kabau juga tersedia. Di dalam rumah juga sangat dingin dan bersih. Saya dan teman-teman sampai mau tidur di sana saking sejuknya.

Setelah puas mengabadikan Rumah Gadang Sei Beringin yang terletak di kec. Sei Beringin, kami menuju destinasi selanjutnya. Tapi sebelum itu kami mengisi perut di CFC Payakumbuh. Rencana saya ingin menikmati makanan tradisional, tapi karena teman saya kepingin makan Kentucky ya jadi kami putuskan untuk ke CFC di pusat kota Payakumbuh.

 Destinasi kami selanjutnya adalah Gua Ngalau Indah yang tak jauh dari pusat kota. Untuk mencapai gua kita harus melawati jalan atas. Tapi tidak usah khawatir karena kita bisa menempuhnya dengan berkendara, mobil pun sudah bisa melewati jalan ini. Untuk masuk ke kawasan gua kita dikenakan tariff Rp.5.000,- per orang dan biaya parkir per kendaraan Rp.2.000,-

Di dalam gua sangat gelap, sebenarnya dulu ada lampu tapi karena ada beberapa masalah sehingga kini lampu sudah tidak hidup lagi. Tapi jangan takut tersesat. Ketika sudah sampai di mulut gua, aka nada warga lokal yang berjaga dan menjadi tour guide. Disarankan membawa senter sehingga akan lebih mudah di dalam gua. Tempat wisata ini sangat cocok bagi para adventure sejati. Stalaktit dan stalakmit gua sangat menawan. Gua ini merupakan gua kelelawar, jadi anda akan mencium bau kelelawar. Kalau saya sangat menyukai hal-hal baru seperti ini. Kelelawar di sini juga tidak akan menyerang pengunjung, karena letaknya sangat jauh di atas gua.


Di dalam gua juga sudah tersedia jalan untuk kita berjalan dengan sistem satu arah. Pintu kita masuk berbeda dengan pintu kita keluar tapi tempatnya tidak berjauhan. Hal utama yang ada di dalam Gua Ngalau Indah adalah batu kelambu. Batu kelambu adalah stalaktit dan stalakmit yang menyerupai kelambu. Untuk nama Ngalau sendiri saya belum sempat bertanya apa artinya hehe.

Di jalan menuju gua, ada kolam renang Ngalau Indah. kolom renang ini sudah bertaraf internasional dan memiliki banyak kolam. Pada hari libur akan ditemukan juga komunitas bersepeda nongkrong di kawasan Ngalau ini. Pada liburan kali ini saya tidak ke kolam renang. Setau saya tarif masuk kolam renang Rp.15.000,- untuk dewasa dan Rp.10.000,- untuk anak-anak. Akhirnya kami pun mengakhiri perjalanan hari ini karena butuh waktu lebih satu jam untuk sampai lagi ke rumah nenek di Talago.

0 komentar:

 
Copyright © Tulisan Online